Petani merupakan profesi utama yang mendominasi mata pencaharian masyarakat Desa Bajur, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan. Di tengah ketergantungan petani terhadap pupuk kimia yang harganya semakin mahal, inovasi alternatif sangat dibutuhkan agar pertanian tetap produktif dan berkelanjutan.
Dalam upaya memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut, kami dari kelompok KKN-21 dari Universitas Trunojoyo Madura tahun 2025 melaksanakan kegiatan inovatif berupa pembuatan pupuk kompos dari limbah organik. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah pertanian seperti daun-daunan kering dan basah agar tidak terbuang sia-sia, melainkan diolah menjadi pupuk alami yang bermanfaat.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 04 Juli 2025 di Dusun Klerker, Desa Bajur, dengan melibatkan perwakilan masyarakat dan kelompok tani. Limbah tanaman dikumpulkan dan dicacah, kemudian dicampurkan dengan larutan EM4, PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan molase sebagai aktivator mikroorganisme pengurai. Selanjutnya, campuran tersebut difermentasi selama 2-4 minggu hingga menjadi pupuk kompos yang matang dan siap digunakan.
Sebagai bentuk dukungan nyata, kelompok kami juga menyerahkan tanaman cabai yang ditambahkan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) kepada warga yang hadir. PGPR adalah kelompok bakteri menguntungkan yang mengkolonisasi rizosfi, yang digunakan untuk merangsang pertumbuhan tanaman Harapannya, setelah kegiatan ini masyarakat mampu menerapkan metode tersebut secara mandiri, serta membentuk budaya pertanian yang lebih ramah lingkungan dan hemat biaya.
0 Comments