Stunting

 

      Stunting merupakan salah satu permasalahan serius yang masih dihadapi oleh masyarakat Desa Bajur. Stunting adalah kondisi kronis pada balita yang ditandai dengan pertumbuhan fisik yang terhambat akibat asupan gizi yang tidak mencukupi dalam jangka waktu lama, serta dipengaruhi oleh kondisi kesehatan dan lingkungan yang kurang mendukung. Kondisi ini berisiko mengganggu perkembangan kognitif, fisik, dan produktivitas anak di masa depan. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor yang kompleks, termasuk faktor genetik, pola makan yang tidak memadai, dan lingkungan yang tidak sehat

DATA TAHUN 2023

Angka Kelahiran

Total

Angka Kematian

Total

Balita Stunting

Total

L

P

L

P

L

P

29

27

56

0

0

0

22

13

35


    Stunting tetap menjadi salah satu permasalahan penting yang dihadapi oleh masyarakat Desa Bajur. Berdasarkan data tahun 2023, tercatat sebanyak 35 balita mengalami stunting dari total 56 kelahiran. Angka ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh bayi yang lahir mengalami pertumbuhan yang tidak optimal, dan menjadi peringatan serius bagi semua pihak untuk segera mengambil tindakan nyata.

DATA TAHUN 2024

Angka Kelahiran

Total

Angka Kematian

Total

Balita Stunting

Total

L

P

L

P

L

P

38

36

74

5

3

8

20

10

30

  

DATA TAHUN 2025

Angka Kelahiran

Total

Angka Kematian

Total

Balita Stunting

Total

L

P

L

P

L

P

40

43

83

4

6

10

8

5

13


    Namun, kabar baik datang dari data tahun 2024 dan 2025 yang menunjukkan adanya penurunan jumlah balita stunting. Pada tahun 2024, dari total 74 kelahiran, tercatat sebanyak 30 balita mengalami stunting. Meskipun masih cukup tinggi, angka ini sudah menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Tren positif ini berlanjut pada tahun 2025, di mana jumlah balita stunting turun signifikan menjadi 13 dari 83 kelahiran. Ini menjadi indikator bahwa upaya-upaya perbaikan mulai memberikan hasil yang nyata.     


    Penurunan angka stunting tersebut tidak lepas dari berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah desa, tenaga kesehatan, serta dukungan masyarakat. Edukasi mengenai pentingnya asupan gizi seimbang bagi ibu hamil dan balita mulai ditingkatkan, begitu pula dengan akses terhadap pelayanan kesehatan dasar seperti posyandu, pemberian makanan tambahan, serta peningkatan kesadaran akan pentingnya sanitasi dan air bersih.

    Meski demikian, tantangan stunting belum sepenuhnya selesai. Perlu pendekatan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan dari berbagai sektor: kesehatan, gizi, pendidikan, dan lingkungan. Pemerintah desa perlu memastikan adanya fasilitas layanan kesehatan yang memadai dan program gizi yang tepat sasaran, khususnya bagi kelompok yang rentan. Pendidikan tentang praktik pemberian makan yang benar, serta kebiasaan hidup bersih dan sehat, harus terus disosialisasikan.

    Tak kalah penting, anak-anak yang telah mengalami stunting harus mendapatkan perhatian khusus berupa program pemulihan dan rehabilitasi gizi. Intervensi gizi yang terarah dapat membantu mereka mengejar ketertinggalan pertumbuhan dan berkembang secara optimal.

    Dengan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh elemen pendukung lainnya, diharapkan masalah stunting di Desa Bajur dapat terus ditekan. Setiap langkah kecil yang diambil hari ini merupakan investasi besar untuk masa depan anak-anak desa Bajur yang lebih sehat, cerdas, dan sejahtera.

Post a Comment

0 Comments